Gelandang Manchester City Ini Tak Ingin Rekan-rekannya Merasa Tegang Menghadapi Chelsea

Manchester City dan Chelsea akan berhadapan di Estadio do Dragao dalam partai final Liga Champions 2020/21, Minggu (30/5/2021). Gelandang Manchester City, Fernandinho, tak ingin dia dan rekan-rekannya merasa tegang.

 

Manchester City sebelumnya tak pernah lolos sampai final Liga Champions. Ini adalah final perdana mereka.

Rasa gugup dan tegang itu pasti ada. Tekanannya juga luar biasa. Menurut Fernandinho, jika tak bisa mengatasi itu, maka Manchester City bakal berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Seperti dilansir UEFA.com, Fernandinho mengatakan: “Musim ini, terutama di fase knockout Liga Champions, kami telah menunjukkan apa yang mampu kami lakukan.”

“Tandang melawan Dortmund, kami kebobolan terlebih dahulu. Melawan PSG, kami kebobolan terlebih dahulu. Namun, kami tetap bermain seperti biasanya.”

“Itulah salah satu kunci untuk tim ini.”

“Penting untuk mengatasi tekanan dan berusaha untuk setenang mungkin,” imbuh Fernandinho.

“Pikirkan saja tentang pekerjaan yang harus kita lakukan, seperti yang biasanya kita lakukan musim ini tanpa harus mengubah apapun.”

“Berusahalah untuk melakukan hal-hal mendasar dan memainkan sepak bola simpel. Itulah cara terbaik untuk main di final,” pungkasnya.

Road to final Manchester City: Juara Grup C (M5 S1 K0, gol 13-1), agregat 4-0 vs Borussia Monchengladbach, 4-2 vs Borussia Dortmund, 4-1 vs PSG.

Road to final Chelsea: Juara Grup E (M4 S2 K0, gol 14-2), agregat 3-0 vs Atletico Madrid, 2-1 vs Porto, 3-1 Real Madrid.

Manchester City dan Chelsea sama-sama hanya kebobolan total 4 gol dalam perjalanan mereka dari fase grup hingga final.

Ini adalah final Liga Champions pertama bagi Manchester City. Sementara itu, ini merupakan final ke-3 bagi Chelsea, yang sudah pernah juara sekali pada tahun 2012.

Dua final Liga Champions Chelsea sebelumnya semuanya berakhir dengan adu penalti: Kalah vs Manchester United 2008 (1-1, 5-6) dan menang vs Bayern Munchen 2012 (1-1, 4-3).

Ini adalah all-English final ke-3 di Liga Champions. Chelsea terlibat di yang pertama, ketika mereka kalah adu penalti dari Manchester United di Moskow pada 2018. Dua tahun lalu, Liverpool mengalahkan Tottenham di kota Madrid.

Manajer Manchester City, Josep Guardiola, sudah pernah dua kali menjuarai Liga Champions sebagai pelatih, yakni bersama Barcelona pada musim 2008/09 dan 2010/11. Sementara itu, manajer Chelsea, Thomas Tuchel, baru musim lalu mencapai final kompetisi ini bersama PSG, dan kalah 0-1 dari Bayern Munchen.

Jika Manchester City menang, maka mereka akan menjadi klub ke-23 yang pernah menjuarai European Cup/Liga Champions, dan nama baru pertama di trofi setelah Chelsea 2012.