Showing posts with tag: everton vs west ham

Hasil Pramusim: Arsenal Tundukkan Everton 2-0

Arsenal mengalahkan Everton dengan skor 2-0 dalam duel uji coba pramusim di Amerika Serikat, M&T Bank Stadium, Minggu (17/7/2022) pagi WIB.

 

Pertandingan berjalan cukup sengit. Kedua tim memang belum mencapai level tertinggi, tapi laga ini jadi kesempatan bagus untuk mengukur kekuatan tim.

Striker baru Arsenal, Gabriel Jesus mencetak gol pembuka di menit ke-33. Bukayo Saka lalu menggandakannya di menit ke-36.

Everton terus coba melawan, tapi Arsenal bisa mempertahankan skor dengan baik.

Arsenal memulai pertandingan dengan percaya. The Gunners mengambil inisiatif serangan dan mencoba mengurung Everton.

Pertandingan berjalan cukup seimbang hingga menit ke-30. Everton justru balas melancarkan serangan-serangan cepat, tapi eksekusi belum maksimal.

Menit ke-33, Arsenal mencetak gol pertama. Umpan Soares ke tiang jauh disambut Jesus dengan sepakan keras ke sudut kanan atas. Gol! Arsenal 1-0 Everton.

Menit ke-36, Arsenal menggandakan keunggulan. Kali ini umpan Martinelli ke area berbahaya berhasil dituntaskan Saka dengan sepakan keras dari jarak dekat. Gol! Arsenal 2-0 Everton.

Tidak ada gol tambahan di babak pertama. Babak kedua pun dimulai dan kedua tim melakukan pergantian pemain besar-besaran.

Laga berjalan seimbang hingga menit ke-60, tidak ada kejutan berarti. Arsenal beberapa kali mendapatkan peluang, tapi sentuhan akhir kurang maksimal.

Everton coba melawan dengan meningkatkan tempo, tapi Arsenal bisa menguasai pertandingan dengan cukup baik. Arteta pun kembali membuat sejumlah pergantian pemain.

Memasuki 10 menit akhir, Everton terus mencoba mencetak gol balasan, tapi Arsenal bertahaan dengan baik. Skor 2-0 untuk kemenangan The Gunners.

ARSENAL XI (4-2-3-1): M Turner; N Tavares, Gabriel, W. Saliba, Cedric; Thomas, Xhaka; Odegaard, Martinelli, Saka; G. Jesus

EVERTON XI (5-4-1): J. Pickford; N. Nkounkou, B. Godfrey, Y. Mina, M. Holgate, N. Patterson; T. Davies, A. Doucoure, D. Alli, D. Gray; D. Calvert-Lewin

Subs ARSENAL: Bellerin, Nketiah, Maitland-Niles, Holding, Pepe, Sambi Lokonga, Elneny, Walters, Mari, Nelson

Subs EVERTON: Tarkowski, Keane, Gordon, Iwobi, Mykolenko, Gbamin, Crellin, Rondon, Arrington, Mills, Welch

Kata Shearer, Robertson Layak Masuk Kandidat Pemain Terbaik Premier League

Legenda sepak bola Inggris, Alan Shearer menyebut Andrew Robertson layak dinominasikan sebagai Pemain Terbaik Premier League musim 2021-22 ini.

Hal tersebut ia utarakan setelah melihat Robertson membela Liverpool melawan Everton di pekan ke-34 Premier League 2021-22 di Anfield, Minggu (24/04/2022) malam WIB. Saat itu The Reds menang 2-0.

Robertson ikut berperan membantu Liverpool mengalahkan perlawanan sengit Everton. Ia jadi pemain yang memecah kebuntuan The Reds dengan sundulan kepalanya pada menit ke-61.

Robertson kemudian juga berperan krusial menghentikan serangan berbahaya Everton. Ia sukses memotong bola umpan Dele Alli sehingga tak bisa dimaksimalkan Alex Iwobi.

Bagi Andrew Robertson, gol ke gawang Everton ini adalah gol keduanya bagi Liverpool pada musim ini. Sebelumnya ia sudah menjebol gawang Tottenham.

Usai laga lawan Everton, Robertson lantas mendapat pujian setinggi langit dari Alan Shearer. Ia menyebut bek Skotlandia itu layak dinominasikan sebagai penerima penghargaan Pemain Terbaik Premier League musim ini.

“Harus menjadi kandidat pemain terbaik musim ini, Andy Robertson?” cuit Shearer.

Andrew Robertson memang tak produktif mencetak gol. Namun beda halnya dalam urusan memberikan assist.

Musim ini, ia sudah menghasilkan 15 assist di semua ajang kompetisi. 10 di antaranya ia hasilkan di pentas Premier League.

Jumlah ini cuma kalah dari dua pemain saja. Keduanya sama-sama dari Liverpool yakni Mohamed Salah dan Trent Alexander-Arnold.

Salah sendiri sebelumnya pernah mendapat penghargaan Pemain Terbaik Premier League pada musim 2017-18. Disusul kemudian oleh Virgil van Dijk pada musim 2018-19.

Frank Lampard Terapkan Satu Tradisi Chelsea di Everton, Yaitu?

Frank Lampard meneruskan perannya sebagai pelatih yang tegas di Everton. Pria berumur 43 tahun itu sampai membawa salah satu tradisi yang pernah diterapkan di klub lamanya, Chelsea.

 

Chelsea adalah klub yang punya jasa besar dalam karier Lampard, baik sebagai pelatih maupun pemain. Ketika masih muda, the Blues merekrutnya dari West Ham United dan bisa mempertahankan Lampard selama 13 tahun.

Puncak karier Lampard sebagai pemain terjadi di Chelsea. Ia mengoleksi 12 gelar dari berbagai kompetisi selama tampil di Stamford Bridge, termasuk Liga Champions yang didapatkan pada musim 2012/13.

Chelsea juga yang membawanya naik derajat setelah memulai karier kepelatihannya bersama Derby County. Sayangnya, karier Lampard sebagai pelatih tidak secemerlang waktu bermain. Ia dipecat pada tahun 2021 lalu untuk digantikan Thomas Tuchel.

Lampard sempat menjalani profesi sebagai pandit setelah memutuskan gantung sepatu. Umumnya, pelatih yang habis dipecat akan kembali menekuni peran tersebut. Salah satu contoh nyata adalah legenda Manchester United, Gary Neville.

Namun Lampard tidak menyerah. Beruntungnya, ia masih bisa menarik perhatian Everton. Lampard ditunjuk menggantikan Rafael Benitez pada tanggal 31 Januari 2022 dan langsung mempersembahkan kemenangan di laga perdananya.

Pria berkebangsaan Inggris tersebut dikenal sebagai pelatih yang tegas dan disiplin. Ia memiliki beberapa aturan ketat dan harus dipatuhi oleh para pemain sewaktu di Chelsea. Lampard menerapkan aturan itu lagi di Everton.

Salah satu aturan ketat yang diterapkan berkaitan dengan keterlambatan. Menurut laporan the Sun, Lampard mematok denda sebesar seribu pounds (setara Rp14,4 juta) buat pemain yang terlambat atau melanggar aturan berpakaian.

Aturan ini tidak separah waktu di Chelsea. Dulu, Lampard menetapkan denda sebesar 2.500 pounds (setara Rp36 juta) buat pemain yang terlambat pada hari pertandingan, sesi latihan, atau perawatan bersama tim medis.

Kemudian, di Everton, Lampard juga menerapkan denda sebesar dua ribu pounds (Rp28 juta) buat penggunaan telepon genggam. Para pemain tidak diperkenankan menggunakan teknologi tersebut saat rapat tim ataupun makan malam.

Bahkan, Lampard juga tidak membolehkan pemainnya untuk pulang secara terpisah dari rombongan. Jika aturan tersebut dilanggar, maka pemain harus menyiapkan uang sebesar lima ribu pounds (Rp72 juta) sebagai ganjarannya.

Dalam laporan the Sun lagi, salah satu pemain Everton sempat dihadapkan dengan denda keterlambatan hanya karena butuh waktu untuk mengikat tali sepatu. Namun Lampard masi bisa memberikan kompromi untuk kasus ini.

Setelah Donny van de Beek, Everton Juga Angkut Dele Alli

Klub Premier League, Everton bergerak aktif selama deadline day bursa transfer musim dingin. The Toffees sukses merekrut Dele Alli dari Tottenham.

Seperti yang sudah diketahui, Alli satu tahun terakhir berada dalam situasi yang sulit. Ia mulai tersisih dari skuat Tottenham.

Beredar kabar bahwa Alli akan cabut dari London Utara di musim dingin ini. Beberapa klub top Eropa menginginkan jasa pemain Timnas Inggris tersebut.

Namun pada deadline day ini, Alli resmi pindah dari Tottenham. Ia memutuskan menjadi bagian dari Everton.

Melalui laman resmi mereka, Everton mengonfirmasi kedatangan Alli. Mereka menyebut bahwa Alli bergabung dengan tim mereka dengan status pembelian permain.

“Everton telah menyelesaikan perekrutan Dele Alli dari Tottenham Hotspur. Ia akan dikontrak dua setengah musim hingga Juni 2024 mendatang,” bunyi pernyataan resmi Everton.

Menurut kabar yang beredar, Everton membayar cukup murah untuk mendatangkan Alli. Mereka baru akan membayar 12 juta Euro ke Tottenham jika Alli sudah bermain 20 laga bersama The Toffees, dan akan ada adds on sekitar 35-40 juta Euro tergantung performanya

Alli juga mengaku senang bisa pindah ke Goodison Park. Ia antusias untuk berkembang di bawah asuhan pelatih baru The Toffees, Frank Lampard.

“Saya sangat senang bisa bergabung dengan Everton. Klub ini adalah klub besar dengan sejarah dan fanbase yang besar,”

“Saya tidak sabar untuk memulai segalanya dan ingin segera memainkan laga pertama saya dengan seragam Everton. Saya juga ingin membantu rekan-rekan saya dan bekerja dengan Frank Lampard,” ujarnya.

Alli merupakan pemain kedua yang direkrut Everton di deadline day bursa transfer musim dingin. Sebelumnya mereka berhasil merekrut Donny van de Beek dari Manhester United.

Namun van de Beek hanya direkrut dengan status pemain pinjaman. Everton tidak memiliki klausul pembelian permanen untuk sang gelandang.

Tidak Perlu Pembuktian, Donny van de Beek Harus Tinggalkan MU!

Dimitar Berbatov memberikan saran pada Donny van de Beek untuk angkat kaki dari Manchester United. Menurutnya, tidak ada yang perlu dibuktikan oleh Van de Beek karena dia adalah pemain yang hebat.

 

Masa depan Donny van de Beek menjadi isu besar di United sejak awal musim 2021/2022. Pemain 24 tahun itu punya tawaran dari Everton awal musim lalu, tetapi Ole Gunnar Solskjaer tidak memberi izin padanya untuk pindah.

Van de Beek kemudian menjadi penghuni bangku cadangan saat musim dimulai. Dia tidak mendapat menit bermain yang cukup. Saat bursa transfer Januari 2022 dibuka, banyak klub tertarik pada Van de Beek.

United memang belum memberikan izin pada Van de Beek untuk pindah. Di sisi lain, ada banyak tawaran yang didapat pemain asal Belanda itu. Berbatov pun ingin melihat Van de Beek segera angkat kaki dari United.

“Yang terbaik bagi Donny van de Beek adalah meninggalkan klub untuk pergi dan bermain di tempat lain,” kata Berbatov dikutip dari MEN.

“Van de Beek tidak perlu membuktikan dirinya sebagai pemain pilihan pertama, itu hal yang memalukan karena dia menunjukkan penampilan hebat untuk Ajax,” kata Berbatov.

Van de Beek punya tawaran dari tiga klub pada Januari 2022. Salah satu klub yang paling serius meminati jasa Van de Beek adalah Crystal Palace, dengan status pemain pinjaman hingga akhir musim 2021/2022.

“Van de Beek harus pindah secara permanen dan mencoba untuk kembali ke performa sebelumnya,” kata Berbatov.

“Sangat disayangkan dan inilah yang terjadi ketika Anda panik saat membeli pemain. Ini tidak baik untuk siapa pun, karena Anda menghabiskan banyak uang tetapi pemain itu justru tidak bermain,” tegas Berbatov.

Gawat! Chelsea Bisa Kehilangan Reece James Selama 2 Bulan

Raksasa Premier League, Chelsea mendapat ujian semakin besar dengan kemungkinan bakal absennya bek kanan andalan mereka, Reece James hingga dua bulan ke depan.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, James mengalami cedera saat Chelsea menjamu Brighton di Stamford Bridge pada Kamis (30/12/2021) dini hari WIB kemarin.

James mengeluhkan masalah hamstring di pahanya. Sebelumnya, James sempat mendapat tekel cukup keras dari pemain Brighton, Tariq Lamptey. Pemain 22 tahun itu pun terpaksa ditarik keluar dan digantikan Marcos Alonso.

Kini seperti dilansir Daily Mail, James memang tak membutuhkan operasi terhadap cederanya ini. Namun, bek internasional Inggris itu diyakini harus absen selama dua bulan ke depan.

Dari pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat (31/12/2021), diketahui bahwa cedera hamstring yang dialami James terbilang cukup parah. Ia pun kini harus berjuang untuk bisa pulih sebelum Maret tiba.

Absennya James menjadi pukulan telak bagi Chelsea. Pasalnya, James tampil impresif musim ini dengan menciptakan lima gol dan enam assist dalam 23 laga di semua kompetisi.

James menyusul Ben Chilwell yang sebelumnya juga mengalami cedera dan dipastikan absen cukup lama. Chelsea pun kini mengalami krisis di sektor bek sayap.

Mengingat dampak cukup berat yang bisa diakibatkan dengan cederanya James ini, Chelsea pun kabarnya tengah menyiapkan sejumlah rencana di bursa transfer Januari besok.

Rencana pertama adalah mencoba merekrut bek kiri Lucas Digne dari Everton, sedangkan alternatifnya adalah memulangkan Emerson Palmieri yang kini sedang dipinjamkan ke Lyon.

Pemain Prancis ini Jadi Rekrutan Pertama Ralf Rangnick di Manchester United

Spekulasi baru beredar mengenai rencana transfer Manchester United. Setan Merah dilaporkan sedang mengupayakan untuk mendatangkan Boubacar Kamara di tahun 2022 nanti.

 

Manchester United saat ini memasuki era baru. Mereka kini dipimpin oleh Ralf Rangnick yang menggantikan Ole Gunnar Solskjaer selaku juru taktik Setan Merah.

Rangnick digosipkan akan melakukan beberapa perekrutan di musim dingin nanti. Salah satu posisi yang ingin diperkuat oleh sang manajer adalah posisi gelandang bertahan.

Menukil The Express, Setan Merah sudah mengantongi satu kandidat untuk posisi itu. Ia adalah gelandang milik Marseille, Boubacar Kamara.

Menurut laporan tersebut, Rangnick sudah lama mengamati aksi Kamara. Ia menilai sang gelandang bakal cocok jadi rekrutan Setan Merah.

Sang gelandang sudah debut di tim utama Marseille sejak usia yang muda. Namun ia mampu tampil reguler dan konsisten di lini tengah Marseille.

Rangnick menilai pemuda 22 tahun itu punya kemampuan di atas rata-rata. Sehingga ia tertarik memboyongnya ke Inggris.

Menurut laporan tersebut, Manchester United benar-benar serius ingin mendatangkan Kamara. Setan Merah dilaporkan sedang mengebut proses transfer sang gelandang.

MU dilaporkan sedang bernegosiasi dengan agen sang gelandang. Mereka ingin mengamankan jasanya di musim dingin nanti.

Laporan itu mengklaim jika tidak ada halangan, transfer Kamara ke MU bisa kelar di pekan pertama Januari 2022.

Kamara bukan satu-satunya gelandang yang dikaitkan dengan Manchester United. Setan Merah juga melebarkan radar mereka ke Jerman.

Setan Merah dilaporkan tertarik merekrut Amadou Haidara dari RB Leipzig. Setan Merah berharap bisa mengamankan jasanya di tahun 2022 nanti.

Arsenal Tunda Perekrutan Dominic Calvert-Lewin, Kenapa?

Rumor Arsenal akan mendatangkan Dominic Calvert-Lewin di bulan Januari nanti nampaknya tidak akan terjadi. The Gunners memutuskan menunda perekrutan sang striker.

 

Sudah menjadi rahasia umum jika Arsenal sedang berburu striker baru. Mereka butuh sosok yang bisa menggantikan Eddie Nketiah dan Alexandre Lacazette yang bakal cabut di musim panas nanti.

Beredar kabar Arsenal tertarik untuk mendatangkan Dominic Calvert-Lewin. Striker Everton itu kabarnya akan diangkut di bulan Januari 2022 nanti.

Laporan dari Football London mengklaim bahwa Arsenal mengubah rencana mereka. The Gunners tidak jadi merekrut sang striker di musim dingin nanti.

Laporan itu mengklaim bahwa Arsenal sebenarnya sangat tertarik merekrut Calvert-Lewin. Namun mereka mencemaskan kondisi fisik sang striker.

Musim ini, Calvert-Lewin kerap mengalami cedera. Sehingga ia absen cukup lama di skuat Everton.

Arsenal takut jika mereka merekrutnya di bulan Januari nanti, performa sang striker bakal memble. Jadi mereka memutuskan untuk menunda transfer tersebtu.

Laporan itu juga menyebut ada alasan kedua mengapa Arsenal tidak jadi merekrut Calvert-Lewin. Karena masalah harga.

Sang striker masih punya kontrak panjang di Everton. Ia akan membela The Toffees hingga tahun 2025.

Jadi Everton membanderolnya di kisaran 80 juta pounds. Arsenal kabarnya kurang berminat dengan harga semahal itu.

Menurut laporan tersebut, Arsenal akan mengamati Calvert-Lewin di musim panas nanti. Mereka masih terbuka untuk mendatangkan sang penyerang.

Namun Arsenal juga menunggu bursa transfer musim panas untuk mencari opsi-opsi alternatif bagi tim mereka.

Bukan Arsenal, Ini Klub Inggris yang Bakal Diperkuat Aaron Ramsey

Rumor baru beredar mengenai masa depan Aaron Ramsey. Sang gelandang dilaporkan akan kembali ke Inggris tapi bukan untuk membela Arsenal.

 

Sejak musim panas kemarin, ada banyak rumor beredar mengenai masa depan Ramsey. Sang gelandang dilaporkan tidak masuk dalam rencana Massimiliano Allegri.

Rumor yang beredar mengatakan bahwa Juventus akan berpisah dengan Ramsey di bulan Januari nanti. Sang gelandang dilaporkan sudah siap untuk kembali ke Inggris.

Beberapa bulan yang lalu, Arsenal dilaporkan bakal jadi tim yang akan dibela Ramsey. Namun Calciomercato mengklaim, Ramsey tidak akan pulang ke London Utara.

Menurut laporan tersebut, Ramsey akan kembali ke Inggris. Ia akan bergabung dengan Everton.

The Toffees dilaporkan sedang membutuhkan gelandang baru. Mereka butuh tambahan tenaga di lini tengah mereka.

Rafael Benitez dilaporkan sangat menyukai gaya bermain Ramsey. Sehingga ia ingin memboyongnya ke Inggris.

Menurut laporan tersebut, Everton tidak sekedar wacana untuk mendatangkan Ramsey. Mereka benar-benar serius ingin memboyong sang gelandang.

Agen Ramsey dilaporkan sedang intens berkomunikasi dengan Everton. Mereka membahas kepindahan Ramsey di musim dingin nanti.

Proses negosiasi ini berjalan dengan lancar. Sehingga Ramsey dilaporkan bisa segera pindah.

Everton dilaporkan tidak perlu membayar terlalu mahal untuk merekrut Ramsey. Karena kontraknya akan habis di tahun 2023 nanti.

Ramsey dilaporkan hanya perlu ditebus di kisaran 10 juta Euro. Sehingga Everton tertarik merekrutnya.

Kekurangan Bek, Milan Dapat Tawaran untuk Rekrut Mina dari Everton

AC Milan mendapatkan tawaran untuk merekrut bek Everton Yerry Mina setelah stok defender mereka berkurang karena Simon Kjaer cedera.

 

Milan punya empat bek tengah pada saat ini. Selain Kjaer, ada Matteo Gabbia, Alessio Romagnoli, dan Fikayo Tomori.

Namun Kjaer mengalami cedera lutut. Cedera itu ia dapatkan saat Milan bersua dengan Genoa.

Kabarnya cederanya cukup parah. Kjaer pun kabarnya membutuhkan operasi untuk memulihkan lututnya tersebut.

Simon Kjaer diprediksi akan absen lama dari lapangan hijau. Dan jelasnya, tiga bek yang ada tak ideal untuk menjalani sisa kompetisi yang masih cukup panjang.

Di saat Milan disebut butuh tambahan amunisi di pos bek tengah, ada kabar bagus bagi tim asuhan Stefano Pioli tersebut. Rossoneri mendapat tawaran untuk merekrut Yerry Mina dari Everton.

Kabar tersebut dilansir oleh jurnalis asal Italia, Rudy Galetti, via Sempremilan. Laporan itu menyebut Milan sendiri ingin mencari bek yang siap bermain dan bisa direkrut dengan harga miring.

Mina sendiri ditawarkan ke Milan karena ia tak mendapat banyak kesempatan bermain di Everton. Ia disebut bisa dilepas dengan status pinjaman.

Sebelumnya, usai pertandingan, pelatih AC Milan yakni Stefano Pioli, sempat ditanya soal kondisi Simon Kjaer. Ia mengaku tak tahu pasti kondisi Kjaer.

Namun ia berharap cedera Kjaer tidak serius. Sebab jika ia absen lama maka itu akan merugikan Milan.

“Kami selalu memiliki catatan tidak mengenakkan, saya harap [cedera] Kjaer tidak ada yang serius. Ia mengalami cedera lutut, ia seorang pemimpin dan saya harap ia tidak akan lama absen,” seru Pioli pada Sky Italia, via SempreMilan.