TokoIDN.com - Portal Berita Terhangat di Indonesia: Liga Indonesia

Pemain Timnas Indonesia Lanjutkan Karir di Liga Super Malaysia

Winger Bhayangkara Solo FC, Saddil Ramdani, sepakat hengkang ke klub asal Malaysia, Sabah FC. Hal itu diungkapkan pelatih Sabah FC yang notabene juru taktik asal Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

“Kami sudah setuju dengan nomimal yang diminta Bhayangkara FC. Sekarang kami masih menunggu surat resmi dari Bhayangkara FC. Semoga ini cepat selesai,” kata Kurniawan mengutip dari Goal, Selasa (2/2/2021).

“Kalau dalam surat Bhayangkara FC, Saddil pemiajaman transfer. Kami menjaga etika dan hubungan baik, makanya kami membuat surat izin kepada Bhayangkara FC,” lanjut Kurniawan Dwi Yulianto.

Menurut laman transfermarkt, kontrak Saddil Ramdani bersama Bhayangkara Solo FC berakhir pada 7 Februari 2021. Berhubung Sabah FC mendatangkan Saddil Ramdani ketika masih terikat kontrak bersama Bhayangkara Solo FC, klub asal Malaysia itu harus mengeluarkan biaya peminjaman.

Kabarnya setelah kontrak Saddil Ramdani bersama Bhayangkara Solo FC berakhir, barulah Sabah FC akan mempermanenkan status winger andalan Tim Nasional Indonesia U-22 di SEA Games 2019 tersebut.

Ini bukanlah yang pertama Saddil Ramdani berkarier di Malaysia. Sebelumnya, mantan pemain Persela Lamongan itu sempat berseragam Pahang FA di Liga Super Malaysia 2019.

Kala itu dari 21 penampilan di Liga Super Malaysia 2019, pemilik tendangan kaki kiri mematikan ini mengoleksi dua gol dan tiga assist. Kembalinya Saddil Ramdani, membuat Indonesia memiliki sejumlah pesepakbola yang berkarier di Negeri Jiran.

Sebelumnya ada bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo, yang dipinjamkan ke kontestan Liga Super Malaysia, Penang FA. Kemudian ada juga Syahrian Abimanyu yang didatangkan kontestan Liga Premier Malaysia, Johor Dahrul Takzim(JDT) II.

Hanya saja, tenaga Syahrian Abimanyu tidak langsung diandalkan JDT II. Gelandang Timnas Indonesia U-22 itu lebih dulu dimatangkan bersama klub asal Australia, Newcastle Jets.

Hengkang ke kompetisi negara lain menjadi pilihan pesepakbola Tanah Air saat ini. Sebab, ketika kompetisi di sejumlah negara Asia Tenggara mulai bergulir medio bulan ini, kompetisi sepakbola di Tanah Air justru belum jelas kapan akan digulirkan.

Khuwailid Mustafa Remaja Aceh di Liga Qatar yang Dipantau Shin Tae-yong

Shin Tae-yong sedang membangun kekuatan semua level Timnas Indonesia. Namun tak ada salahnya, jika arsitek asal Korsel ini mencoba dan memberi kesempatan kepada Khuwailid Mustafa.

Pemain kelahiran 29 Januari 2000 ini merupakan wonderkid asal Lhokseumawe, Aceh. Saat ini dia bermain di kompetisi sepak bola tertinggi Liga Qatar bersama klub Qatar SC.

Khuwailid Mustafa mengenal dunia si kulit bundar sejak belia. Ia besar di Qatar, dan memulai kiprahnya bersama komunitas warga Indonesia di Negeri Petrodolar tersebut.

Sebelum direkrut Qatar SC pada November 2020 lalu dengan status pinjaman, Khuwailid Mustafa lebih dulu membela tim asal Qatar lainnya, yakni Al-Duhail SC (Lekhwiya SC). Saat di Al-Duhail pemain 20 tahun ini dikontrak selama lima tahun.

“Saat ini Khuwailid dalam masa peminjaman di Qatar SC. Sebenarnya status dia dikontrak klub Al Duhail selama lima tahun,” kata Mustafa Ibrahim, ayah Khuwailid Mustafa.

Sebagai orangtua, Mustafa berharap putranya bisa memperkuat Timnas Indonesia. Namun dia menyerahkan keputusan tersebut ke PSSI.

“Sebagai orangtua dan warga negara Indonesia, saya berharap Khuwailid bisa jadi pemain timnas. Tapi semua terserah PSSI. Tak ada salahnya, jika PSSI mencoba Khuwailid,” tutur Mustafa Ibrahim.

Nama Khuwailid Mustafa menjadi perbincangan hangat lantaran prestasi gemilangnya dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat, pada musim 2019, gelandang 20 tahun itu berhasil menggondol tiga trofi sekaligus, yakni Liga U-19 Qatar, Piala U-19 Qatar, dan Liga U-23 Qatar.

Selain itu, ia juga punya sederet catatan positif lainnya di level junior, di antaranya menjadi pemain terbaik Al Khor Community Football Cup 2010, runner up Qatar Star League 2011 bersama Lekhwiya SC U-11, dan peringkat ketiga Qatar Star League 2013 bersama Lekhwiya SC-13.

Musim lalu, Khuwailid berhasil menorehkan prestasi tertingginya dengan menjuarai Liga Qatar bersama Lekhwiya. Saat itu, Lekhwiya berhasil finish di posisi teratas dengan unggul tipis satu poin dari pesaing terdekatnya, Al Rayyan.

5 Klub Sepak Bola Luar Negeri Minati Ardi Idrus

Salah satu pemain Persib Bandung ternyata sudah masuk radar lima klub asing di tengah tiadanya kompetisi sepak bola Indonesia.

Pilar Persib Bandung yang sedang dilirik lima tim luar negeri tersebut yakni Ardi Idrus.

Jika benar Ardi Idrus akan singgah ke klub asing, tentunya Persib Bandung nampak kehilangan.

Pasalnya, Ardi Idrus dapat dikatakan sosok sentral Persib Bandung di sektor bek sayap kiri.

Posisi Ardi Idrus pada bek sayap kiri Persib Bandung cukup sulit tergantikan oleh para pilar lain.

Hal ini terbukti dengan statistik yang telah dijalani oleh Ardi bersama Persib sejak musim 2018.

Dilansir dari Transfermarkt, pesepak bola asal Ternate tersebut sudah mengoleksi 70 kali penampilan di Persib Bandung.

Dari 70 laga, Ardi Idrus mampu memberikan sumbangan empat assist.

Kebenaran mengenai Ardi merupakan sosok vital dalam skuat Persib bisa dilihat pada Liga 1 2020 kemarin.

Hingga pekan ketiga Liga 1 2020, pemain berusia 28 tahun tersebut selalu dimainkan oleh Persib Bandung.

Padahal Persib memiliki beberapa pemain di sektor bek sayap kiri selain Ardi Idrus.

Menjadi salah satu pemain inti Persib Bandung membuat Ardi ternyata dibidik oleh beberapa klub asing.

Bahkan, kabarnya ada lima tim luar negeri yang siap menampung mantan pemain PSS Sleman tersebut.

Informasi itu dibeberkan langsung oleh manajemen agensi pemain yang menuangi Ardi Idrus yakni 2Touch International.

2Touch International juga memegang beberapa pemain sepak bola Tanah Air seperti Osvaldo Haay, Lerby, Todd Rivaldo Ferre, Yanto Basna dan masih banyak lagi.

Baru-baru ini, 2Touch International menyebut kalau Ardi Idrus sedang diincar oleh lima klub luar negeri.

Lima tim tersebut yakni Balestier Khalsa (Singapura), TRW Kelantan FC (Malaysia), Penang FC (Malaysia), PDRM FA  (Malaysia), dan Lalenok United (Timor Leste).

Hal itu disampaikan oleh 2Touch International dalam unggahan Instagram-nya dalam menyambut ulang tahun Ardi Idrus yang ke-28 tahun pada 22 Januari 2021.

“Pemain kami, Ardi Idrus, merayakan ulang tahunnya hari ini. Kami ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya!,” tulis 2Touch International seperti dikutip oleh dari Instagram-nya.

“Semoga dia (Ardi Idrus) diberkahi dengan kekayaan dan juga kesehatan yang baik untuk terus bermain sepak bola setelah sekian lama.”

“Ardi masih berstatus free agent apalagi Liga Indonesia sepertinya belum akan dimulai.”

“Dia (Ardi Idrus) memiliki beberapa peminat selama beberapa bulan terakhir ini. Klub-klub yang minat itu berasal dari Balestier Khalsa, TRW Kelantan FC, Penang FC, PDRM FA, serta Lalenok United.”

“Kami yakin pemain dengan kualitas seperti Ardi akan segera mendapatkan klub.”

“Semoga hari bahagianya dirayakan bersama orang-orang yang dicintainya,” kata agensi pemain yang menaungi Ardi Idrus tersebut.

Liga 1 2020 Dibatalkan, Klub Berharap Liga 1 2021 Segera Dimulai

PSSI akhirnya memutuskan untuk tak melanjutkan kompetisi musim 2020 karena kondisi kahar (force majeure) terkait dengan pandemi COVID-19. Putusan itu diambil setelah induk sepak bola di Tanah Air tersebut menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco), Rabu (20/1/2021).

Keputusan membatalkan kompetisi musim lalu juga didasari usulan dari klub Liga 1 dan Liga 2. Seperti diketahui pada 15 Januari lalu, perwakilan tim Liga 1 dan Liga 2 menggelar pertemuan virtual dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.

Saat diskusi tersebut, berbagai macam usulan disampaikan untuk dibahas dalam rapat Exco PSSI. Satu di antaranya, mayoritas klub Liga 1 dan Liga 2 meminta agar kompetisi musim 2020 dihentikan total dan lanjut musim baru.

”Berdasarkan masukan dan kemudian Exco PSSI membahasanya, akhirnya diputuskan soal kejelasan Liga 1 dan Liga 2. Exco PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2020 dibatalkan,” ujar Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochmad Iriawan, atau yang akrab disapa Iwan Bule, disadur dari laman PSSI.

Tak hanya membatalkan kompetisi musim lalu, rapat Exco tersebut juga menghasilkan beberapa putusan. Seperti tidak adanya tim juara dan yang terdegradasi di musim 2020.

Lalu terkait peserta Liga 1 dan Liga 2 musim 2021. Diputuskan pesertanya adalah kontestan musim 2020.

Kemudian mengenai kontrak pemain. PSSI memutuskan diatur oleh klub mengacu kepada aturan keadaan kahar di dalam kontrak masing-masing tim.

Shin Tae-yong Bingung Pantau Perkembangan Pemain Bila Tidak Ada Kompetisi

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong kembali mengutarakan harapannya terkait Shopee Liga 1 dan Liga 2. Baginya, kompetisi adalah harga mati.

Memilih pemain untuk dipanggil Timnas Indonesia tanpa kompetisi jelas bukan hal ideal. Apalagi ia dipercaya untuk menangani tiga kelompok timnas sekaligus.

Ia belum banyak memantau langsung para pemain Indonesia sejak pertama kali ditunjuk PSSI pada Desember 2019. Pelatih asal Korea Selatan baru beberapa kali menyaksikan laga pramusim dan tiga pekan Shopee Liga 1 2020.

“Tentu saya sebagai pelatih timnas Indonesia ingin Liga 1 dan 2 segera bergulir. Hal ini sangat penting karena saya bisa memantau para pemain dan melihat perkembangan mereka,” kata Shin Tae-yong dikutip dari laman PSSI.

“Karena melalui kompetisi resmi, pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan. Serta ujung sebuah kompetisi itu timnas. Ini beda dengan kalau hanya training camp dan uji coba dengan timnas negara lain atau klub,” ujarnya menambahkan.

Timnas Indonesia merupakan kumpulan para pemain terbaik dalam negeri. Skuadnya bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung performa pemain dalam kompetisi domestik.

Tanpa kompetisi, kecil kesempatan Shin Tae-yong untuk memanggil wajah-wajah baru. Untungnya, belum ada agenda internasional resmi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia karena situasi pandemi COVID-19.

“Kalau tidak ada kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bagaimana saya bisa memantau pelaksanaan program yang sudah saya siapkan?” ucap Shin Tae-yong resah.

“Kompetisi merupakan jantung pembinaan, saya bisa saja mengambil pemain baru untuk skuad Timnas U-19, U-23 maupun senior nantinya,” tambahnya.

Terkini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menggelar Owner’s Meeting pada, Jumat (15/1/2021). Pihak klub akan dimintai pendapatnya, apakah Shopee Liga 1 dan Liga 2 masih perlu dilanjutkan atau tidak.

Apapun keinginan klub nantinya akan disampaikan oleh PT LIB ke PSSI. Kemudian, PSSI akan memutuskan nasib kompetisi lewat rapat Komite Eksekutif (Exco).

Pemain Tuntut Kompetisi Bola Berjalan Lagi, Tagar #AyoMainLagi Bergema

Para pemain profesional di Indonesia mem-posting kegundahan mereka dalam akun sosialnya terutama Instagram dan Facebook. Hampir semua pemain dari klub kontestan Liga 1, baik pemain lokal dan asing melakukan hal serupa pada Kamis ( 07/1/2021) malam.

Mereka serempak mem-posting dengan kalimat yang sama yaitu “Membayangkan negara palimg fanatis dengan sepak bola, tapi tak memiliki kompetisi sepak bola”Posting-an mereka pun diakhiri dengan tagar #AyoMainLagi.

Dari penelusuran, hingga saat ini hastag tersebut sudah dipakai hingga ribuan posting-an. Ini adalah aksi pertama yang serempak dari semua pemain profesional pasca penghentian kompetisi pertengahan Maret lalu.

Diduga aksi ini muncul lantaran ada kabar jika cabang olahraga lainnya seperti Basket dengan IBL-nya dan voli dengan ProLiga-nya mendapatkan izin penyelengaraan dari Polri.

Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo memastikan aksi masal posting-an serupa dari semua pemain profesional itu menandakan adanya kegundahan.

“Boleh jadi ini puncak dari kekecewaan para pemain karena hingga detik ini liga tak juga berputar di Indonesia,” kata Kesit Budi Handoyo, Jumat (08/1/2021).

“Apa yang disampaikan banyak pemain melalui akun mereka masing-masing bisa jadi wujud kekesalan dan kegalauan mereka selama ini karena sepak bola di Indonesia belum juga bisa dimainkan karena alasan pandemi COVID-19,” tambahnya.

Lanjut pria yang sering terlihat sebagai komentator sepak bola dibeberapa stasiun televisi nasoonal ini, ia menangkap ada pesan yang ingin disampaikan para pemain kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap jalannya liga di Indonesia, mulai dari PSSI, PT LIB, dan juga pemerintah dalam hal ini pihak pemberi izin yakni Polri.

“Ini bisa juga merupakan tekanan yang coba diberikan para pemain terhadap pihak-pihak di atas agar segera memberikan kepastian kapan sepakbola di negeri ini bisa kembali dimainkan,” ujarnya.

Memang ironis, kata Kesit B Handoyo sebagai negara yang penduduknya sangat gemar sepakbola liga tak bisa berjalan. Memang masih ada pandemi, tapi di negara lain pun sama.

“Hanya saja mereka sudah berani memutar kompetisi dengan aturan prokes yang sangat ketat. Diharapkan Indonesia pun demikian,” Kesit B Handoyo mengakhiri pembicaraan.

Kesulitan Uang, Persipura Jayapura Putuskan Bubar

Persipura Jayapura menyatakan membubarkan tim terhitung, Rabu (6/1/2021). Alasannya karena tim Mutiara Hitam mengalami kesulitan uang.

Hal ini tidak terlepas dari keputusan sponsor utama Persipura, Bank Papua, yang menarik dukungannya. Ketidakjelasan mengenai lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 diduga jadi salah satu penyebab Bank Papua menari diri.

“Hari ini, Rabu 6 Januari 2021, kami putuskan Persipura hentikan seluruh aktivitas. Situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih, dan seluruh ofisial, hal ini karena Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak (senilai) Rp 5 Miliar,” kata Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano.

“Jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan Maret lalu, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT Freeport, Kuku Bima, dan anggaran dari manajemen. Walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih, dan ofisial,” ujarnya menambahkan.

Persipura sebetulnya mendapat slot untuk mewakili Indonesia di Piala AFC 2021. Dengan bubarnya klub, situasi ini bisa membuat Persipura kehilangan hak tampil di Asia.

“Kami sangat menyayangkan situasi ini, padahal kami punya kesempatan untuk berlaga di AFC Cup 2021. Kami tidak mungkin memaksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial,” ujarnya.

“Kami juga kaget dengan dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak, padahal kami dengar yang disampaikan oleh Komisaris Utama adalah akan tetap ada dana untuk pembinaan pemain Persipura walaupun kompetisi tidak berjalan. Tapi ternyata tidak bisa dibayarkan,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Walikota Jayapura tersebut.

Persipura juga merasa digantung oleh Bank Papua. Pihak klub sudah sejak lama meminta kejelasan terkait pendanaan sponsor, namun malah mendadak mengambil keputusan penghentian kerjasama.

“Kami sebenarnya sudah beberapa kali meminta kejelasan dan kepastian dari Bank Papua, tetapi baru hari ini mereka nyatakan tidak membayar, seandainya sejak awal disampaikan mungkin kita akan mencari jalan lain sebagai solusi, jadi selama ini kita digantung-gantung terus untuk sesuatu yang ternyata tidak jelas, kita di PHP berbulan-bulan,” Benhur menyesali.

 

Madura United Sudah Siapkan Surat Pembubaran Tim

Madura United mantap mengambil langkah membubarkan tim apabila tidak segera turun kejelasan kompetisi Liga 1 2020.

Bahkan manajemen Laskar Sape Kerrab sudah menyusun surat pembubaran tim yang siap dilayangkan kepada pemain.

Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Madura United, Haruna Soemitro.

Pihaknya memutuskan akan mengambil langkah berani tersebut jika sampai akhir Desember baik PSSI maupun PT LIB tidak segera mengantongi izin dari kepolisian.

Padahal, pergantian tahun tinggal hanya dalam hitungan hari akan selesai.

Haruna merasa tuntutan pihaknya yang telah dikirimkan beberapa waktu seperti tak digubris federasi dan operator liga.

Situasi gantung ini membuat Madura United mulai mengambil langkah-langkah yang menjurus ke pembubaran tim.

Haruna Soemitro mengatakan,manajemen telah sepakat dengan berat hati akan melepas status pemain yang kontraknya habis pada Desember.

Para pemain bebas menunggu atau menerima pinangan dari klub lain karena Madura United sudah tak punya kekuatan hukum untuk menahan mereka.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya juga sudah menyiapkan surat pembubaran tim yang berisikan empat konsep.

“Bahkan klub sudah siapkan konsep surat ke seluruh komponen tim,” kata Haruna Soemitro.

Empat poin tersebut adalah:

1. Sisa gaji s/d Desember 2020 tetap akan dibayarkan, sesuai SK PSSI terakhir.

2. Diberikan kesempatan kepada Pemain untuk mencari Klub lain.

3. Mulai bulan Januari 2021 dan seterusnya tidak ada Hak Gaji.

4. Apabila sudah ada kejelasan dari PSSI dan LIB, maka pemain akan dipanggil kembali sesuai dengan kebutuhan Tim.

Di sisi lain, PSSI sejatinya baru bergerak membangkitkan kompetisi liga Indonesia.

Pada Selasa (22/12/2020) kemarin, federasi sudah berkirim surat kepada pihak Polri soal izin pertandingan.

Mengingat agenda nasional sudah lewat, peluang federasi mendapat lampu hijau melanjutkan kompetisi pun bisa saja terwujud.

Apabila terjadi, Madura United bakal terbuka kembali dengan kemungkinan ikut serta pada lanjutan Liga 1 2020.

Karenanya, ada poin nomor 4 yang disiapkan khusus sebagai langkah antisipasi.

“Kan ada klausul nomor 4, tapi kami tidak mau kena prank yang ke-3 lagi dari LIB atau PSSI 1,” ujar Haruna.

Piala Dunia U-20 di Indonesia Resmi Ditunda ke Tahun 2023

Federasi Sepak Bola Dunia ( FIFA) telah resmi mengumumkan gelaran Piala Dunia U20 2021 diundur.

Pengumuman tersebut terbit di laman resmi FIFA pada Kamis (24/12/2020) malam WIB.

Sebagai gantinya, FIFA akan menggelar Piala Dunia U20 pada tahun 2023 nanti.

FIFA juga menjanjikan Indonesia tetap menjadi tuan rumah gelaran sepak bola paling akbar kategori U20 tersebut.

Laman resmi FIFA menyebutkan, pandemi virus corona menjadi dasar utama dalam keputusan untuk memundurkan jadwal dari semestinya.

Berikut pernyataan Federasi Sepak Bola Dunia:

Akibat pandemi COVID-19, Biro Dewan FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia FIFA U20 putra dan Piala Dunia U17 edisi 2021 putra, serta menunjuk Indonesia dan Peru, masing-masing dari mereka yang terpilih sebagai tuan rumah turnamen pada 2021, menjadi tuan rumah edisi 2023.

Pandemi Covid-19 terus menghadirkan tantangan bagi penyelenggara acara olahraga internasional dan memiliki efek membatasi pada perjalanan internasional.

Oleh karena itu, FIFA secara teratur berkonsultasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi anggota tuan rumah serta konfederasi yang terlibat dalam kedua turnamen yang semula dijadwalkan berlangsung pada tahun 2021.

Dengan demikian, menjadi jelas bahwa situasi global telah gagal untuk normal kembali ke tingkat yang memadai guna mengatasi tantangan yang terkait dengan penyelenggaraan kedua turnamen, termasuk kelayakan jalur kualifikasi yang relevan.

FIFA ingin mengucapkan terima kasih kepada asosiasi anggota tuan rumah, serta pihak berwenang di Indonesia dan Peru, atas komitmen dan persiapan turnamen yang dilakukan selama ini.

FIFA berharap dapat terus bekerja sama dengan negara tuan rumah untuk menyelenggarakan turnamen yang sukses.

Kabar tersebut tentu menjadi kerugian besar bagi Indonesia. Sebab, PSSI dibantu pemerintah sedang menggodok fasilitas yang dibutuhkan, khususnya renovasi stadion.

Selain itu, posisi timnas U19 Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong saat ini akan berangkat ke Spanyol untuk menggelar training center (TC).

Namun demikian, timnas U19 Indonesia bisa fokus ke Piala AFC U19 yang rencananya bergulir pada Maret 2021.

Persib, Persija, Persebaya, dan Arema FC Bersaing Jadi Klub Populer ASEAN

AFC menominasikan empat klub Indonesia ke daftar klub paling populer di Asia. Mereka adalah Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Arema FC.

Persija, Persib, Persebaya, dan Arema FC akan memperebutkan posisi dua besar dari zona ASEAN. Empat klub Indonesia di atas dinominasikan bersama enam klub ASEAN lainnya.

Enam klub ASEAN lainnya adalah Johor Darul Takzim, Perak FA (Malaysia), Hanoi FC, Hoang Anh Gia Lai (Vietnam), Buriram United (Thailand), dan Wester Sydney Wanderers (Australia).

Dengan tema, ‘The search for Asia’s Most Popular Football Club: ASEAN’ AFC mencari klub-klub populer dari ASEAN. Voting bisa dilakukan secara langsung di laman resmi AFC mulai 22-25 Desember 2020.

Dua tim yang mendapatkan voting paling banyak di ASEAN akan melaju untuk adu voting pada babak final dengan klub-klub populer Asia lainnya. AFC sudah menggelar voting untuk kawasan Asia Tengah dan Timur serta Asia Timur.

Tractor SC, Persepolis (Iran), Shanghai Shenhua (China), dan Suwon Samsung Bluewings (Korea Selatan) sudah menunggu perwakilan ASEAN di babak final voting ini.

Tractor SC dan Persepolis dari Iran mengumpulkan voting terbanyak dalam daftar klub populer Asia Tengah dan Selatan. Dua klub ini mendominasi hasil dengan mendapat kombinasi 90 persen dari total voting yang masuk ke AFC.

Sementara Shanghai Shenhua dan Suwon Samsung Bluewings menjadi yang paling banyak mendapat voting dari kawasan Asia Timur. Shanghai Shenhua mendapat 40 persen, sementara Suwon Samsung Bluewings mendapat 18 persen voting.