Eks pemilik AS Roma yakni James Pallotta mengakui ia sebenarnya enggan menjual Mohamed Salah dan Alisson Becker ke Liverpool namun akhirnya terpaksa melepaskannya karena tak bisa menahan keinginan sang pemain untuk pindah ke Premier League.

Salah ditransfer Liverpool pada tahun 2017 silam. Saat itu ia dibeli dengan harga sekitar 36 juta pounds, dan bisa menggelembung mencapai 43 juta pounds.

Di Liverpool, Salah langsung tampil gacor. Ia mencetak 44 gol dalam semusim. Ia juga terus tampil gacor di musim-musim berikutnya sampai musim ini.

Salah sudah berhasil membawa Liverpool jadi juara Liga Champions. Setelah itu ia juga membantu The Reds meraih gelar Piala Dunia Antar Klub, UEFA Super Cup dan Premier League.

AS Roma sebelumnya memboyong Mohamed Salah dari Chelsea pada musim 2015-16 dengan status pinjaman. Mereka lantas mempermanenkan servisnya pada musim berikutnya.

Sebab Salah tampil oke di sisi sayap kanan Roma. James Pallotta pun mengaku ia sangat menyukai Salah dan sebenarnya malas melepasnya ke Liverpool.

Pada akhirnya ia terpaksa melakukannya. Sebab Salah sendiri ingin pindah ke Liverpool.

“Salah adalah anak luar biasa yang saya benci jika sampai kehilangan dirinya. Saya mencintainya,” ungkapnya pada The Athletic.

“Saya tidak ingin menjualnya. Tapi saya tidak punya pilihan,” sambung Pallotta.

“Salah akan pergi apa pun yang terjadi karena ia memiliki sesuatu untuk dibuktikan. Itulah perbedaannya,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan Mohamed Salah, Liverpool ketagihan berbelanja di AS Roma. Pada musim panas berikutnya, The Reds kembali mendekati I Lupi.

Kali ini target mereka adalah Alisson Becker. Pada akhirnya Roma melepas kiper asal Brasil itu pada Juli 2018 dengan bandrol mencapai 66 juta pounds.

James Pallotta mengaku, situasi pada Alisson ini sebenarnya sama dengan yang terjadi dengan Salah. Ia enggan melepas sang shot stopper mengingat kualitasnya yang sangat bagus.

“Mengapa saya ingin menjual pria seperti itu?” seru Pallotta.

Sama seperti Mohamed Salah dan Alisson Becker, James Pallotta akhirnya juga berpisah dengan AS Roma. Ia menjual I Lupi pada pengusaha asal Amerika Dan Friedkin pada Agustus 2020 lalu.

Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane memastikan bahwa ia tak akan bisa memainkan Eden Hazard saat timnya bersua dengan Liverpool di leg pertama perempat final Liga Champions 2020-21 nanti.

Winger asal Belgia itu bernasib apes selama di Madrid. Sejak didatangkan dari Chelsea, ia terus saja mengalami cedera.

Saat ini saja, ia masih menepi dari lapangan hijau. Ia sudah tak membela Madrid mulai pertengahan bulan Maret 2021 kemarin.

Kabarnya, Hazard mengalami masalah di pinggulnya. Namun beberapa hari ini winger 30 tahun tersebut dikabarkan sudah bisa berlatih lagi.

Sayangnya bagi Real Madrid, meski sudah pulih, Eden Hazard belum mendapatkan waktu yang cukup untuk bisa memulihkan kondisi kebugarannya. Jadi ia pun dipastikan absen saat lawan Liverpool.

Hal tersebut dikonfirmasikan oleh Zinedine Zidane. Ia mengaku enggan memaksakan Hazard untuk bermain saat ini.

“Eden harus tenang. Kami tidak pernah mengambil risiko pemain kembali jika dia tidak siap,” tegas Zidane seperti dilansir Goal.

“Kami akan melakukan banyak hal sedikit demi sedikit dan kami akan lihat kapan ia akan bermain lagi. Begitulah keadaannya saat ini,” terang Zidane.

Di laga lawan Liverpool nanti, Zinedine Zidane tentu akan kembali mengandalkan bomber nomor satu Real Madrid, Karim Benzema. Zidane mengatakan Benzema siap memimpin timnya menghadapi The Reds meski tanpa Eden Hazard.

Sebab Benzema bisa nyetel dengan siapa pun yang dipasangkan dengannya. Bagusnya lagi, pemain lainnya juga siap jika dipasangkan dengan striker asal Prancis tersebut.

“Semua orang di sini tahu bagaimana cara bermain dan mendapatkan tempat mereka di klub ini. Mereka semua adalah pemain terbaik,” ucapnya seperti dilansir Marca.

“Mereka semua memahami Karim, dan Karim memahami mereka semua. Ada banyak chemistry di antara mereka,” seru Zidane.

Tak cuma Eden Hazard yang berhalangan membela Real Madrid saat jumpa Liverpool. Sergio Ramos dan Dani Carvajal dipastikan cedera sementara kondisi Federico Valverde masih meragukan walau sudah pulih dari cederanya.

Manajer Arsenal Mikel Arteta mengakui timnya layak kalah dari Liverpool dengan skor lebih besar dan mengakui level The Gunners saat ini tertinggal jauh dari The Reds.

Arsenal menjamu Liverpool di matchday 30 Premier League 2020-21 di Emirates Stadium. Awalnya, The Gunners masih bisa menahan The Reds di babak pertama.

Namun semua langsung berubah di babak kedua. Khususnya setelah Liverpool mmeasukkan Diogo Jota.

Pemain Portugal itu mencetak dua gol bagi Liverpool. Mohamed Salah menambah satu gol lagi dan pada akhirnya Arsenal dipaksa bertekuk lutut dengan skor 0-3.

Di laga tersebut, Liverpool sebenarnya bisa menang dengan skor lebih besar. Sebab The Reds punya cukup banyak peluang mengancam gawang Arsenal.

Mikel Arteta mengatakan, Liverpool memang pantas menang dari timnya. Bahkan ia mengakui The Reds seharusnya bisa mencetak lebih dari tiga gol ke gawang Bernd Leno.

“Kami benar-benar pantas untuk kalah,” tegas Arteta pada Sky Sports.

“Mereka lebih baik di setiap departemen dan pantas memenangkan pertandingan dengan margin yang mereka miliki, atau bahkan lebih. Saya menerima tanggung jawab atas cara kami bermain hari ini,” akunya.

Mikel Arteta menambahkan, Arsenal bisa kalah telak dari Liverpool karena dirinya gagal membuat keputusan yang tepat bagi The Gunners. Selain itu, hasil negatif terjadi lantaran adanya perbedaan kelas yang mencolok di antara kedua tim.

“Mereka membuat keputusan yang tepat, kami tidak melakukannya. Ini salah saya. Saya harus mengatur tim untuk tampil dengan cara yang berbeda dan hanya itu,” tegas Arteta.

“Selamat kepada Liverpool karena mereka luar biasa hari ini. Itu menunjukkan perbedaan antara kedua tim – bahwa ketika mereka bermain di level itu, marginnya sangat besar,” seru Arteta.

Kekalahan itu membuat Arsenal terpuruk di posisi 10 klasemen sementara Premier League dengan raihan 42 angka. Sementara itu Liverpool naik ke posisi enam klasemen sementara dengan raihan 49 poin.

Eks pemain Liverpool Jamie Redknapp mengatakan bahwa Georginio Wijnaldum bukan pemain yang tak tergantikan. Redknapp merasa sangat yakin kalau Jurgen Klopp bisa menemukan penggantinya.

Wijnaldum sudah memperkuat Liverpool sejak tahun 2016. Namun, saat ini Wijnaldum tengah memasuki beberapa bulan terakhir masa kontraknya.

Sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda Wijnaldum akan meneken kontrak baru. Dengan demikian, sang pemain bisa meninggalkan Anfield secara cuma-cuma pada akhir musim nanti.

Barcelona dikabarkan berminat merekrut Wijnaldum pada musim panas mendatang. Namun, gelandang berusia 30 tahun itu kabarnya juga diminati Chelsea.

Kabarnya negosiasi kontrak baru Wijnaldum terus menemui jalan buntu. Pasalnya, mantan pemain Newcastle itu meminta gaji yang lebih besar.

Liverpool tidak bisa memberikan itu dalam kondisi klub yang sekarang. Terlebih Wijnaldum saat ini sudah berusia 30 tahun.

“Wijnaldum merupakan rekrutan brilian untuk Liverpool,” kata Redknapp kepada Press Association.

“Tingkat energinya luar biasa tetapi mereka merasa bahwa, dalam jangka panjang, memberi pemain uang sebanyak itu sampai dia berusia 33 atau 34 – mereka tidak ingin melakukannya.”

Redknapp sangat yakin kalau Jurgen Klopp tidak ingin kehilangan Wijnaldum. Namun, ia juga percaya kalau Liverpool bisa menemukan pengganti sang pemain di bursa transfer.

“Saya yakin Jurgen Klopp tidak ingin kehilangan dia karena Anda tidak bisa menyangkal kalau dia adalah pemain yang fantastis tetapi dia bukan pemain tidak tergantikan,” kata Redknapp kepada Press Association.

“Anda dapat menemukan pemain seperti dia, dan Liverpool akan berada di pasar untuk mencoba menemukan Wijnaldum berikutnya.”

“Waktu akan memberi tahu apakah itu keputusan yang tepat, tetapi saya benar-benar memahami apa yang coba dilakukan Liverpool.”