Showing posts with tag: manchester city apparel

Raheem Sterling Hengkang dari Manchester City ke Chelsea dengan Alasan Menit Bermainnya Sedikit, Kok Bisa?

Raheem Sterling akhirnya blak-blakan soal kepindahannya dari Manchester City ke Chelsea. Pemain berusia 27 tahun ini merasa menit bermainnya semakin terbatas di Man City.

 

Sterling akhirnya memutuskan pindah ke Chelsea pada pertengahan bulan Juli 2022. Mahar transfernya mencapai 56,2 juta Euro.

Kepindahan ini memang sedikit mengejutkan. Pasalnya, Sterling tampak baik-baik saja di Man City karena selama tujuh musim terakhir, ia bermain minimal 30 penampilan di setiap musim.

Namun, dalam wawancara yang dirilis BBC, Sterling mengaku tidak lagi merasa bahagia di Man City lantaran tidak dimainkan sesering dulu.

Sterling mengatakan bahwa keinginannya adalah bermain reguler di Man City. Dengan adanya konsep ‘Pep Roulette’, ia jadi tidak sering mendapat menit bermain seperti yang diharapkan karena sering dirotasi.

“Sejak umur 17 tahun saya selalu dimainkan secara reguler, sampai saya mencapai puncak karier saya. Jadi tidak bermain secara reguler tidak bisa saya terima,” ungkapnya.

“Pribadi saya sendiri selalu berusaha mencoba untuk bertarung dan mengubah skenario yang ada di dalam tim. Tetapi tidak berhasil”.

Jika menengok pada catatan penampilan Sterling bersama Man City, tampak seperti tidak ada masalah. Maka untuk mengetahui kegelisahan Sterling ini harus diperhatikan dari segi menit bermain.

Dalam tujuh musim terakhir, Sterling sebetulnya selalu mendapatkan penampilan 30 lebih di setiap musim. Sekilas ia adalah pemain inti di kubu Pep Guardiola.

Tetapi, sejak Liga Inggris musim 2018/19, menit bermainnya berkurang terus. Mulai dari 2777 menit, turun jadi 2658 menit, turun lagi sedikit jadi 2536 menit, sampai musim lalu ‘hanya’ 2126 menit.

Sterling menjelaskan, dengan kondisi tersebut, ia tidak mau membuang-buang waktunya berada di Man City. Untuk itu, ia mencari opsi lain dan ia dengan senang hati menerima tawaran dari Chelsea.

“Sebagai seorang individu, saya merasakan waktu saya di City semakin terbatas pada waktu bermain karena berbagai alasan,” ujar dia.

“Saya tidak bisa membuang waktu itu, jadi saya harus menjaga level yang sama dan dengan tantangan baru”.

Bernardo Silva Mulai Gak Sabar Tunggu Pergerakan Barcelona, Jadi Beli Gak Sih?

Barcelona masih terus mencari cara untuk mewujudkan pembelian Bernardo Silva. Situasinya sulit, si pemain mulai kehabisan kesabaran menunggu pergerakan Barca.

 

Silva sudah lama masuk radar Barcelona. Kabarnya, Xavi memandang Silva sebagai pemain yang tepat untuk memberikan sentuhan ekstra di lini serang Barca.

Barca pun sudah bergerak, negosiasi dengan Manchester City sudah dibuka sejak dua bulan lalu. Silva juga tertarik pergi, tapi Barca sulit menyiapkan tawaran yang tepat untuk diterima Man City.

Ada beberapa faktor yang menghalangi kepergian Silva ke Barcelona.

Mengutip Sport, ada beberapa hal yang menghalangi kepergian Silva ke Barcelona. Sebagai contoh, Barca harus terlebih dahulu melepas Frenkie de Jong sebelum benar-benar mengajukan tawaran untuk Silva.

Pihak Barca dan pihak Silva sudah cukup lama berdiskusi, segalanya berjalan baik. Namun, Barca belum juga bisa mengajukan tawaran resmi secara tertulis.

Selain itu, kabarnya nama Silva juga masuk radar PSG. Tentu persaingan dengan klub kaya seperti PSG bisa membuat Barca tertekan.

Masalahnya, jika Silva jadi bertahan di Man City musim panas ini, kemungkinan dia bakal meneken kontrak baru, jadi Barca akan semakin sulit mendapatkannya.

Meski Barca tidak mengatakannya secara blak-blakan, jelas bahwa transfer Silva baru bisa terwujud jika De Jong sudah meninggalkan klub. Artinya, keinginan Silva untuk bermain di Barca tidak terlalu berpengaruh.

Sikap Barca terhadap De Jong pun terkesan aneh. Joan Laporta menegaskan bahwa De Jong bisa bertahan, tapi kabar terkini menyebut bahwa Barca memaksa De Jong untuk menerima pemotongan gaji.

Bagaimanapun, saat ini Man City bersikap terbuka menunggu pergerakan Barca untuk Silva. Mereka memasang harga 80 juta euro, tidak terlalu mahal untuk pemain berstatus juara seperti Silva.

Gak Belanja Jor-joran Meski Ada Uang, Newcastle Cerdas

Pergerakan Newcastle di bursa transfer musim panas ini menarik untuk diikuti. Meski ada banyak uang, Newcastle tampak berhati-hati dalam mendatangkan pemain.

 

Newcastle dapat disebut sebagai klub kaya baru di Inggris. Musim lalu, Newcastle diakuisisi oleh pangeran Arab yang menyiapkan nilai investasi fantastis

Artinya, Newcastle sekarang sedang mengikuti jejak Manchester City dan PSG untuk jadi klub top dunia. Bahkan dikabarkan bahwa uang yang disiapkan si pemilik baru Newcastle lebih besar daripada dua klub tersebut.

Biar begitu, Newcastle tidak lantas buru-buru merekrut pemain-pemain bintang yang bermain di level top. Strategi inilah yang patut diacungi jempol.

Pergerakan Newcastle juga diamati oleh analis Premier League, Paul Robinson. Menurutnya, Newcastle mungkin sudah belajar dari kasus Man City beberapa tahun lalu, saat baru mulai naik ke level top.

Artinya, Newcastle tidak mau buru-buru membeli pemain top dengan harga mahal. Mereka ingin terlebih dahulu menyiapkan fondasi tim.

“Bursa transfer mereka masuk akal. Eddie Howe benar-benar memperhitungkan pergerakannya. Januari lalu dia tahu bahwa dia butuh pemain baru untuk bertahan di Premier League,” ujar Robinson di Football Insider.

“Di awal takeover, Man City membeli pemain-pemain top, tapi itu tidak benar-benar berhasil. Newcastle mencoba pendekatan yang lebih masuk akal.”

Robinson menilai bahwa pihak klub benar-benar tahu apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan tim Newcastle. Belajar dari kesalahan klub-klub sebelumnya, Newcastle tidak mau terburu-buru.

“Pemain-pemain yang direkrut memang akan membawa Newcastle ke level yang lebih tinggi,” sambung Robinson

“Mereka tidak akan berkembang dalam semalam. Anda tidak bisa membeli 15 pemain top dunia dalam semalam dan berharap keuangan aman.”

“Saya bisa membayangkan Newcastle finis di paruh atas dengan skuad yang sekarang. Mereka bergerak dengan cerdas,” tandasnya.

Arsenal Berambisi Ganggu Dominasi Man City-Liverpool? Bagus Dong!

Arsenal tampak siap memasang target lebih tinggi untuk Premier League 2022/23 mendatang. The Gunners ingin kembali ke level top dan bersaing langsung di papan atas.

 

Ambisi ini disampaikan oleh technical director Arsenal, Edu. Dalam sesi wawancara dengan The Athletic beberapa hari lalu, Edu menegaskan bahwa Arsenal berencana untuk menantang Liverpool dan Manchester City di papan atas.

Memang beberapa tahun terakhir Arsenal sudah biasa dengan target empat besar, tapi tidak untuk musim depan. Mereka yakin dengan kualitas tim yang sekarang bisa bersaing.

Bahkan, Edu mengklaim bahwa Arsenal tidak bisa terima dengan dominasi Man City dan Liverpool selama bertahun-tahun.

Ambisi Arsenal yang disampaikan Edu tentu jadi ramai dibicarakan, termasuk oleh Kevin Campbell. Sebagai mantan pemain The Gunners, Campbell puas melihat ambisi Arsenal setelah setkian lama.

Memang tidak akan mudah menyaingi Man City dan Liverpool, bahkan mungkin sulit mendekati keduanya. Namun, ambisi tersebut sudah menunjukkan perkembangan Arsenal.

“Itu [kalim Edu] terdengar seperti musik dei telinga saya. Dengan, pertama kali saya bergabung ke Arsenal dahulu, gagasan itulah yang kami pegang,” kata Campbell di Football Insider.

“Tentu saja Man City dan Liverpool berada jauh di atas. Mereka tim luar biasa, tapi mereka pun jadi target tim-tim lain. Anda harus mencoba mengejar mereka.”

Mungkin Arsenal tidak bisa langsung menggulingkan Man City dan Liverpool, tentu butuh waktu lebih lama untuk itu. Namun, bagi Campbell, melihat Arsenal bisa mengganggu dua tim top itu sudah cukup bagus.

“Empat besar memang penting, tapi itu tidak cukup membuat Anda sukses. Mendekati Man City dan Liverpool menjelang akhir musim, itulah yang membuat Anda kompetitif dan sukses,” sambung Campbell.

“Itulah yang seharusnya jadi target Arsenal. Mereka sudah pernah berada di level itu sebelumnya.”

“Level konsistensi Liverpool dan Man City memang luar biasa, tapi seharusnya hal itu jadi target setiap tim,” tutupnya.

Sebelum ke Arsenal, Gabriel Jesus Nyaris Gabung Real Madrid

Ada kabar menarik datang dari Real Madrid. Los Blancos dilaporkan nyaris mendatangkan Gabriel Jesus di musim panas ini.

 

Striker timnas Brasil itu memang diketahui ingin cabut dari Manchester City. Sang striker ogah menjadi pelapis Erling Haaland di lini serang Man City.

Sterling sempat dikaitkan dengan beberapa klub top Eropa. Namun sang striker akhirnya menerima pinangan dari Arsenal.

Pakar sepakbola Spanyol, Javier Herraez mengklaim bahwa Arsenal sebenarnya bukan prioritas Jesus. Sang striker dilaporkan nyaris bergabung dengan Real Madrid.

Menurut laporan tersebut, Jesus sebenarnya nyaris bergabung dengan Real Madrid di musim panas ini.

Madrid mencari striker baru pengganti Kylian Mbappe yang memutuskan bertahan di PSG. Carlo Ancelotti dilaporkan tertarik dengan kemampuan Jesus.

Jesus sendiri juga antusias untuk pindah ke Madrid. Karena ia menilai Madrid adalah klub terbaik di dunia saat ini dan ia ingin menjadi bagian dari mereka.

Namun laporan itu mengklaim bahwa transfer Jesus ke Real Madrid batal karena status sang pemain sebagai pemain Timnas Brasil.

Di Spanyol, setiap tim maksimal hanya boleh memiliki tiga pemain non Uni Eropa. di Madrid, tiga jatah itu sudah diisi oleh Vinicius Junior, Eder Militao dan Rodrygo.

Alhasil Jesus tidak bisa didaftarkan ke La liga. Sehingga transfer sang striker batal di musim panas ini.

Keputusan Jesus bergabung dengan Arsenal terbukti jitu. Karena sang striker langsung tancap gas bersama The Gunners.

Ia tercatat sukses mencetak tiga gol dari tiga laga pra musim Arsenal di musim panas ini.

Arsenal Datangkan Pemain Bagus Tanpa Iming-Iming UCL, Gimana Sih Caranya?

Pergerakan Arsenal di bursa transfer musim panas ini cukup mencuri perhatian. The Gunners bisa mendatangkan beberapa nama menarik untuk memperkuat skuad Mikel Arteta.

 

Di antaranya ada Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko yang diborong dari Manchester City, ada pula gelandang muda berbakat milik Porto, Fabio Vieira.

Pemain-pemain itu didatangkan untuk memperkuat skuad Mikel Arteta. Musim lalu Arsenal sudah menunjukkan perkembangan menjanjikan, tapi pada akhirnya level skuad jadi kendala.

Oleh sebab itu, musim panas ini jadi momen krusial Arsenal untuk memperkuat skuad dan membantu Arteta meningkatkan potensi tim musim depan.

Pergerakan Arsenal cukup menarik karena mereka bisa merekrut pemain potensial tanpa sepak bola Liga Champions. Biasanya langkah ini sulit, pemain cenderung ingin bermain di UCL.

Biar begitu, Edu selaku technical director menegaskan bahwa Arsenal punya daya tarik lain untuk merekrut pemain, bukan hanya soal UCL.

“Saya paham bahwa terkadang pemain ingin bermain di Liga Champions, tapi saya kira kami juga bisa menawarkan sesuatu yang sangat spesial untuk pemain-pemain itu,” kata Edu di Sky Sports.

“Bukan hanya soal Liga Champions, Anda juga bisa menjadi bagian tim yang bisa meraih sesuatu yang spesial untuk klub ini.”

Salah satu faktor yang membuat para pemain yakin yakin bergabung dengan Arsenal adalah progres perkembangan tim di bawah Mikel Arteta. Arsenal sedang dalam proses kembali ke papan atas.

“Saya selalu bertanya pada mereka apakah mereka ingin menjadi bagian proyek yang sedang kami kembangkan dan sudah kami jalankan,” sambung Edu.

“Saya yakin kami akan melakukan hal yang sangat spesial untuk klub ini, lalu ketika kami menjelaskannya kepada para pemain, mereka benar-benar bisa memahaminya,” tandasnya.

Marc Cucurella Adalah Jawaban untuk Pencarian Man City

Manchester City disebut sedang mengupayakan transfer Marc Cucurella dari Brighton. Jika segalanya berjalan lancar, Cucurella bakal jadi rekrutan keempat Man City musim panas ini.

 

Aktivitas Man City di bursa transfer kali ini memang cukup mencuri perhatian. Mereka sudah mendapatkan Erling Haaland dan Kalvin Phillips, lalu melepas beberapa nama penting seperti Gabriel Jesus dan Raheem Sterling.

Man City jelas sedang dalam proses memperkuat skuad dan Cucurella bisa jadi pemain berikutnya yang didatangkan Guardiola. Pep sudah lama mengagumi potensi bek Brighton tersebut.

Cucurella juga tertarik pindah, kendalanya hanya ada di harga mahal yang dipasang Brighton. Lantas, mengapa Man City perlu mendatangkan bek 24 tahun ini?

Pergerakan Man City juga diperhatikan oleh analis Premier League, Jamie Carragher. Menurutnya, mendatangkan Cucurella bakal jadi keputusan tepat.

Carragher melihat bahwa salah satu kekurangan Man City di era Guardiola ada di pos bek kiri. Seharusnya Cucurella bisa jadi solusi untuk itu.

“Saya kira Man City selalu kekurangan bek kiri yang tangguh sejak kedatangan Pep di sana. Di posisi itu mereka selalu memainkan beberapa pemain berbeda di waktu-waktu berbeda,” ujar Carragher di Sky Sports.

“Anda tidak benar-benar yakin siapa yang akan main di posisi itu setiap pekannya. Joao Cancelo bisa mengisi posisi itu dengan baik, tapi saya yakin Pep menginginkan pemain berkaki kiri.”

Menurut laporan terbaru, Cucurella tertarik pindah ke Man City, masalahnya ada di Brighton yang sengaja memasang harga tinggi dan bisa jadi kendala transfer. Saat ini setiap pihak sedang terlibat negosiasi.

“Dia terlihat seperti pemain berkelas ketika Anda melihatnya dalam kostum Brighton. Dia memainkan gaya sepak bola yang mirip dengan Man City dalam penguasaan bola, jadi saya yakin dia bakal jadi pembelian bagus,” sambung Carragher.

“Man City mungkin memang membutuhkan bek kiri, terlebih setelah kepergian Zinchenko. Cucurella akan menghadirkan persaingan dengan Cancelo yang kemudian bisa bermain di sisi sayap lainnya,” tandasya.

Bukan Coutinho, Fabio Carvalho Disebut Sebagai Penerus Pemain Liverpool yang Satu Ini

Legenda Liverpool Luis Garcia menyebut Fabio Carvalho bisa disebut sebagai The Next James Milner ketimbang Philippe Coutinho.

 

Musim ini Liverpool kedatangan gelandang baru. Ia adalah Fabio Carvalho, yang direkrut dari Fulham.

Usianya masih muda, 19 tahun. Ia dianggap sebagai investasi masa depan Liverpool.

Carvalho sendiri bermain di pos gelandang serang. Jadi tak heran jika kemudian ada yang menganggap ia adalah penerus Coutinho di Anfield.

Namun Luis Garcia tak sependapat dengan anggapan tersebut. Pria asal Spanyol ini menyebut Fabio Carvalho kurang pantas disebut penerus Philippe Coutinho.

Menurut Luis, Philippe Coutinho lebih layak disebut mirip James Milner. Sebab Fabio disebutnya sebagai pemain yang fleksibel, bisa bermain di lebih dari satu posisi.

“Ia salah satu pemain yang bisa Anda mainkan di banyak posisi,” ucap Luis pada LFCTV.

“Kita telah melihat Milner bermain di lini tengah, sebagai striker, hampir sebagai penjaga gawang dan saya pikir Carvalho juga sama,” serunya.

Di Liverpool, James Milner pernah bermain di banyak posisi. Ia kerap dimainkan sebagai gelandang tengah.

Namun ia juga bisa dimainkan sebagai fullback. Utamanya di pos bek kanan, mengisi area yang ditinggalkan oleh Trent Alexander-Arnold saat ia sedang berhalangan main.

Namun sesekali ia juga dimainkan sebagai bek kiri. Selain itu di sepanjang kariernya, termasuk di Manchester City, ia pernah bermain sebagai winger kanan dan kiri, gelandang serang, gelandang bertahan, second striker, hingga penyerang tengah.

Ia cuma belum pernah bermain di dua posisi saja. Yang pertama adalah pos bek tengah dan yang kedua pos kiper.

Fabio Carvalho seringnya bermain di pos gelandang serang. Selain itu ia kerap bermain sebagai gelandang tengah.

Selain itu ia pernah bermain di pos gelandang kanan dan kiri. Ia juga pernah bermain sebagai second striker.

Pos winger kanan dan kiri juga pernah ditempatinya. Fabio juga tentunya pernah dimainkan sebagai penyerang tengah.

Arsenal dan Manchester City Mencapai Kesepakatan Soal Transfer Oleksandr Zinchenko

Arsenal akhirnya mendapat kata sepakat dengan Manchester City untuk transfer Oleksandr Zinchenko. Namun, transfer pemain 25 tahun itu belum rampung. Masih ada kesepakatan personal yang harus didapatkan Arsenal.

 

Pep Guardiola bakal merombak lini belakang Man City pada musim 2022/2023 ini. Guardiola akan melepas Zinchenko yang selama ini jarang menjadi pilihan utama untuk posisi bek kiri.

Rencana Guardiola, setelah melepas pemain asal Ukraina itu, Man City akan membeli Marc Cucurella sebagai pengganti. Negosiasi dengan Brighton untuk transfer pemain jebolan La Masia tersebut sudah dimulai.

Zinchenko punya tawaran dari banyak klub top Eropa. Namun, belakangan Arsenal menjadi tim yang paling serius mendekatinya. Yuk simak detail kesepakatan antara Arsenal dan Man City

Arsenal awalnya tertarik pada servis Lisandro Martinez. Namun, sang pemain lebih memilih pindah ke Manchester United. Arsenal kemudian fokus pada upaya mendapatkan jasa Zinchenko, yang bisa bermain sebagai bek tengah pada formasi tiga bek.

Negosiasi berjalan cukup alot. Man City memang ingin melepas Zinchenko, akan tetapi tidak dengan harga murah. Pada hari Sabtu (16/7/2022), Arenal dan Man City akhirnya menemui kata sepakat soal kepindahan Zinchenko.

Menurut laporan Fabrizio Romano, The Gunners sudah sepakat secara verbal dengan Man City. Arsenal akan membayar sekitar 30 juta euro untuk pemain 25 tahun itu.

Akan tetapi, negosiasi masih belum usai. Arsenal belum mendapatkan kata sepakat dari Zinchenko. Nilai gaji dan durasi kontrak akan dibahas secara intensif dalam waktu dekat. Arsenal optimis bisa merampungkan transfer Zinchenko.

Kedatangan Zinchenko bakal membuat Arsenal kental dengan nuansa Manchester City musim 2022/2023. Sebab, mulai dari tim pelatih hingga pemain, Arsenal akan diperkuat sosok yang pernah membela panji The Citizen.

Di kursi pelatih, Mikel Arteta adalah asisten Pep Guardiola sebelum menjadi manajer Arsenal. Jadi, Arteta kenal betul dengan pemain seperti Zinchenko yang pernah dilatihnya.

Selain Arteta dan Zinchenko, Arsenal juga punya Gabriel Jesus yang pernah membela Man City. Jesus dibeli Arsenal dari Man City pada awal musim 2022/2023 ini. Jesus dibeli dengan harga yang cukup mahal yakni 50 juta euro.

Tidak Jadi ke Barcelona, Tenaga Bernardo Silva Masih Dibutuhkan Manchester City

Kabar kepergian Bernardo Silva dari Manchester City ke Barcelona sempat muncul pada akhir bulan Juni 2022 lalu. Rumor tersebut akhirnya mulai padam dengan rencana Manchester City mempertahankan sang pemain untuk musim depan.

 

Sejak musim 2021 lalu, beberapa laporan menyebutkan Silva ingin mencari klub baru. Destinasi klubnya pun terkuak jelang awal musim 2022 ini.

Beberapa pekan yang lalu, Silva dan agennya Jorge Mendes dilaporkan aktif mencari klub yang berminat menampung sang pemain. Barcelona ternyata mengungkapkan niatnya untuk mendatangkan sang pemain.

Hanya saja, saat itu Barcelona tidak bisa segera mendatangkan pemain berusia 27 tahun tersebut. Biaya transfer yang kemahalan jadi biang keroknya.

Dalam laporan The Mirror, sumber di dalam Manchester City merespons desas-desus tersebut. Jawaban yang diberikan adalah, klub tetap membutuhkan jasanya musim depan.

Terlebih, kontrak Silva di Ettihad Stadium masih sampai 2025 atau masih tiga tahun lagi. Tidak ada kewajiban bagi Citizen untuk melepas pemain timnas Portugal itu secepatnya.

Silva juga bukan penghangat bangku cadang untuk Manchester City. Kontribusinya sangat besar dan cocok dengan gaya permainan yang diimplementasi Pep Guardiola.

Senada dengan hal tersebut, Silva dilaporkan juga masih masuk skema pelatih untuk musim depan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ia terus mendapat menit bermain yang cukup di bawah asuhan Pep.

Sejak membela Manchester City pada 2017/2018, Silva telah mencatatkan 251 penampilan di segala ajang. Sumbangan 48 gol dan 51 asisnya juga jadi tanda bahwa Silva tidak bisa segera dipisahkan begitu saja dari kerangka tim.

Ditambah pula, Manchester City telah melepas sejumlah pemainnya. Minimnya persaingan di sayap dengan kepergian Raheem Sterling bakal membuka kesempatan sang pemain dapat menit bermain yang lebih banyak.

Beberapa waktu yang lalu, sejumlah laporan menyebutkan Silva telah memberi ‘lampu hijau’ kepada agennya untuk mencari klub baru. Klub yang dituju adalah Barcelona.

Barcelona dilaporkan juga memiliki ketertarikan yang sama. Sehingga, satu-satunya penghalang adalah biaya transfer yang ketinggian.

Mahar sekitar 70 – 100 juta Euro tidak mampu dipenuhi Barcelona untuk segera melepas tawaran resmi ke Manchester City. Finansial klub Catalan itu juga sedang buruk-buruknya.