Showing posts with tag: corona

Mengapa Jose Mourinho Memilih AS Roma?

Dengan CV mentereng, Jose Mourinho harusnya bisa menukangi klub lain dengan nama yang lebih besar ketimbang AS Roma. Lantas, mengapa pria asal Portugal itu memilih Giallorossi sebagai labuhan berikutnya?

 

Mourinho dipastikan menjadi pelatih AS Roma pada Selasa (4/5/2021) malam WIB. Ia akan menggantikan Paulo Fonseca yang masa abdinya dihentikan begitu musim 2020/21 resmi berakhir.

Oleh karenanya, Mourinho takkan menukangi Roma sampai masa pra-musim 2021/22 dimulai. Dan menurut beberapa laporan, ia bakalan menukangi Giallorossi sampai tahun 2024 mendatang.

Pengumuman ini datang beberapa pekan setelah Mourinho resmi dipecat oleh klub sebelumnya, Tottenham. Ia bahkan sempat memberikan kisi-kisi tempat berlabuhnya yang baru pekan lalu, dengan berkata kalau dirinya bakal menukangi salah satu rival Inter Milan.

Ketika berbicara soal rival Inter Milan, publik menduga kalau Mourinho bakal melatih Juventus musim depan. Raksasa Italia tersebut memang kerap dikaitkan dengan sejumlah pelatih ternama karena banyak yang menganggap Andrea Pirlo telah gagal melaksanakan tugasnya.

Juventus dirasa cocok dengan CV mentereng yang dimiliki oleh Mourinho. Jelas, keputusan Mourinho bergabung dengan Roma cukup mengejutkan. Lantas apa yang mendasari dia menerima pinangan dari klub ibukota Italia tersebut?

“Semangat yang luar biasa dari fans Roma meyakinkan saya untuk menerima pekerjaan ini, dan saya sudah tidak sabar ingin memulai musim depan,” kata Mourinho di situs resmi klub.

Selain itu, Mourinho juga yakin bergabung dengan AS Roma setelah berbincang dengan direktur klub, Tiago Pinto. Mourinho merasa ambisi klub sejalan dengan miliknya. Sehingga dirinya tidak perlu merasa ragu untuk menerima pinangan mereka.

“Setelah pertemuan dengan pemilik klub dan Tiago Pinto, saya langsung memahami ambisi mereka untuk AS Roma,” ungkap Mourinho lagi.

“Ambisi dan dorongannya sama seperti yang selalu memotivasi saya dan bersama, kami ingin membangun proyek pemenang selama beberapa tahun ke depan.”

“Sementara itu, saya mendoakan Paulo Fonseca yang terbaik dan saya berharap media menghargai kalau saya hanya akan berbicara lebih jauh pada waktunya. Daje Roma!” pungkasnya.

Manchester City Akan Menghadapi Final Pertama Mereka di Panggung Tertinggi Eropa

Bintang kemenangan Manchester City, Riyad Mahrez mengatakan bahwa timnya bermain dengan baik melawan PSG di semifinal Liga Champions 2020-2021. Bermain di Etihad Stadium, Rabu (5/5/2021) dini hari, Man City menang dengan skor 2-0.

 

Manchester City menyongsong pertandingan ini dengan modal positif berkat kemenangan 2-1 di leg pertama. Artinya, mereka hanya butuh setidaknya hasil imbang untuk bisa lolos ke final Liga Champions.

Namun tampaknya Manchester City enggan mengambil resiko itu. Penampilan terbaik mereka tunjukkan. Hasilnya, The Citizens mampu keluar sebagai pemenang meskipun menurut Riyad Mahrez timnya tak memulai laga dengan baik.

Kesuksesan Manchester City menyingkirkan PSG dan melaju ke final Liga Champions layak diapresiasi. Bagi The Citizens, ini adalah final pertama mereka di panggung tertinggi Eropa.

“Kamu harus solid dan setiap orang harus solid secara pertahanan dan itulah mengapa kami melakukannya,” lanjutnya.

“Pertahanan kami tak diserang terlalu banyak dan saya pikir itulah mengapa kami ke final. Ini bagus. Kami memiliki satu laga lain di hari Sabtu mendatang dan kami harus memenangkan liga untuk kemudian berkonsetrasi di final Liga Champions,” tutupnya.

Menurut Mantan Pelatih Arsenal, Mikel Arteta Adalah Pilihan Yang Tepat Untuk Arsenal

Arsenal tampil angin-anginan selama diasuh Mikel Arteta. Tidak heran kalau segelintir fansnya di berbagai media sosial kerap menyuarakan #ArtetaOut guna menuntut the Gunners mendepak sang pelatih.

 

Inkonsistensi Arsenal bisa dilihat dari serangkaian hasil yang mereka dapatkan di sepanjang musim 2020/21. Mulanya, the Gunners mendapatkan banyak hasil buruk. Bahkan mereka sempat kesulitan meraih kemenangan di bulan November hingga Desember.

Peruntungannya berubah ketika memasuki tahun 2021. Arsenal mampu meraih kemenangan bahkan ketika bertemu tim-tim besar. Chelsea dan Tottenham adalah korban mereka di tahun ini.

Walaupun demikian, inkonsistensi belum bisa meninggalkan Arsenal. Pada beberapa kesempatan, mereka seringkali gagal meraih tiga angka dalam laga yang harusnya bisa dimenangkan. Seperti waktu menghadapi Burnley dan juga Fulham.

Karena inkonsistensi tersebut, Arsenal jadi sulit buat masuk ke zona Eropa. Mereka sekarang menduduki peringkat kesembilan dalam klasemen sementara Premier League musim ini.

Lantas, apa yang harus dilakukan Arsenal ke depannya? Beberapa pihak mengklaim kalau the Gunners harus berani melakukan pergantian pelatih. Namun sang mantan pemain, Santi Cazorla, memiliki pendapat yang berbeda.

“Saya pikir dia adalah orang yang tepat untuk membawa klub maju,” ungkap Cazorla, yang pernah bermain bersama Arteta ketika masih di Arsenal, kepada situs resmi UEFA.

Beban yang diberikan kepada Arteta memang berat. Ia harus memulai era baru Arsenal yang sempat dipegang lama oleh Arsene Wenger. Bagi Cazorla, misi yang diberikan kepada pria asal Spanyol tersebut tidaklah mudah untuk dilakoni.

“Sulit untuk mengikuti periode seperti Wenger – klub harus beradaptasi dengan gaya bermain yang lain, filosofi yang lain, visi sepak bola yang lain,” tambah Cazorla.

“Dia punya rencana yang jelas soal bagaimana timnya akan bermain, mereka berada di semifinal dan bermain dengan baik di FA Cup [musim lalu]. Mereka cukup inkonsisten, namun anda harus memberinya waktu. Saya pikir mereka yakin kalau Mikel bisa mengeluarkan banyak hal dari skuad dan meraih sesuatu yang besar.”

“Saya berteman baik dengannya dan apapun hal baik yang terjadi kepada dirinya dan klub, saya akan turut senang buat mereka karena saya adalah seorang Gunner,” pungkasnya.

Pelatih Chelsea Mau Operasikan Hakim Ziyech Sebagai No.10?

Frank Leboeuf menduga kalau pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, berniat memberikan peran No.10 kepada pemainnya, Hakim Ziyech. Eks the Blues itu menolak rencana tersebut dan yakin kalau Ziyech bisa bermain seperti Riyad Mahrez di Manchester City.

 

Sejak tiba di Stamford Bridge, Tuchel melakukan beberapa eksperimen kepada pemain yang dirasa tidak efektif dalam menjalankan perannya di lapangan. Salah satunya adalah dengan memainkan Kai Havertz sebagai ujung tombak.

Strategi yang sama juga diterapkan ketika Chelsea berhadapan dengan Fulham dalam laga lanjutan Premier League, Minggu (2/5/2021) dinihari tadi. Hasilnya, Havertz bisa membukukan dua gol dan mengantar the Blues menang dengan skor 2-0.

Eksperimen juga dilakukan kepada Hakim Ziyech, yang oleh Tuchel diberikan peran sebagai No.10. Perannya tidak terlihat hingga akhirnya digantikan oleh N’Golo Kante saat permainan sudah berlangsung selama 66 menit.

Leboeuf yang menyaksikan pertandingan tersebut nampak khawatir dengan Ziyech. Ia merasa kalau mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut telah salah digunakan oleh Tuchel.

“Saya khawatir soal Hakim Ziyech. Jika dia bermain, mengapa Tuchel menempatkan dia di sisi kanan lapangan?” ujar Leboeuf kepada ESPN.

“Saya melihat dia merasa sangat frustrasi hari ini saat ditarik keluar lapangan usai bermain seperti No.10. Saya tidak percaya kalau itu adalah posisi aslinya,” lanjutnya.

Ketimbang memaksakannya bermain sebagai No.10, Leboeuf meyakini kalau Ziyech lebih cocok digunakan seperti Josep Guardiola memainkan Riyad Mahrez di Manchester CIty. Yakni sebagai winger kanan yang menusuk ke kotak penalti.

“Tuchel benar-benar harus berpikir kalau Ziyech seharusnya bermain di sisi kanan. Seperti Mahrez, dia adalah tiruan dari Mahrez,” tambahnya.

“Saya tidak melihat Guarciola memainkan Mahrez pada posisi yang berbeda dari sisi kanan lapangan,” tutup pria berdarah Prancis tersebut.

Sebagai informasi, Ziyech didatangkan dari Ajax Amsterdam pada musim panas lalu dengan mahar 33 juta euro. Namun sejauh ini, ia baru memproduksi lima gol dan empat assist dari 34 penampilannya di semua kompetisi.

RB Leipzig Tertarik Untuk Merekrut Sang Gelandang Liverpool Ini

Sebuah informasi datang dari Liverpool. The Reds dilaporkan bakal menjual Naby Keita di bursa transfer musim panas nanti.

 

Keita pertama kali bergabung dengan Liverpool di tahun 2018 silam. Ia direkrut dari klub Bundesliga, RB Leipzig.

Digadang-gadang menjadi penerus Steven Gerrard, Keita kesulitan untuk memberikan performa terbaiknya di Liverpool. Inkonsistensi performa dan cedera berkepanjangan membuat Keita lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Sunday World mengklaim bahwa Keita kemungkinan tidak akan membela Liverpool musim depan. Karena mereka akan menjual sang gelandang di musim panas nanti.

Menurut laporan tersebut, Jurgen Klopp sudah kehabisan kesabaran dengan Keita.

Sang gelandang dinilai tidak kunjung beradaptasi dengan baik di skuat The Reds. Padahal ia sudah tiga tahun bermain bersama Liverpool.

Klopp menilai sang gelandang sudah tidak punya masa depan di Liverpool. Sehingga ia memilih untuk menjualnya di musim panas nanti.

Laporan itu mengklaim bahwa Liverpool memutuskan untuk menjual Keita untuk menambah dana transfer mereka.

Jurgen Klopp dilaporkan akan mendatangkan beberapa pemain baru di musim panas nanti. Namun dana transfernya cukup terbatas.

Alhasil beberapa pemain seperti Keita akan dijual untuk menambah dana transfernya.

Menurut gosip yang beredar, Keita kemungkinan besar akan kembali ke Jerman.

Beberapa klub Bundesliga termasuk RB Leipzig dilaporkan tertarik untuk merekrut sang gelandang.

Thomas Tuchel Mengungkapkan Kalau Edouard Mendy Akan Kembali Mengawal Gawang Chelsea

Edouard Mendy akan kembali mengawal gawang Chelsea saat berhadapan dengan West Ham dalam lanjutan Premier League. Hal tersebut diungkapkan oleh Thomas Tuchel.

 

Chelsea akan menantang tuan rumah West Ham. Duel ini akan berlangsung di London Stadium pada Sabtu, 24 April 2021 pukul 23.30 WIB.

Mendy absen dalam dua pertandingan terakhir Chelsea. Perannya di bawah mistar kemudian digantikan oleh Kepa Arrizabalaga.

Kepa sendiri mampu tampil bagus saat dipercaya tampil oleh Tuchel. Dia mampu mencatatkan clean sheet dalam dua pertandingan tersebut.

Namun, Tuchel tidak akan menurunkan Kepa saat Chelsea menghadapi tuan rumah West Ham. Sebagai gantinya Mendy akan kembali mengawal gawang The Blues.

“Mendy turun jadi pemain utama,” kata Tuchel di situs resmi klub.

“Perubahan dibuat untuk Kepa pada pertandingan Piala FA dan bahkan sebelum itu, pelatih penjaga gawang dan saya memutuskan bahwa Kepa akan bertahan satu pertandingan lagi setelah Man City sebagai hadiah dan merasakan sedikit ritme permainan setiap tiga hari.”

Tuchel sangat senang Kepa bisa meraih clean sheet dalam dua pertandingan. Meski begitu, Tuchel sudah mengambil keputusan kalau Mendy yang akan bermain melawan West Ham.

“Dia mendapatkan dua clean sheet dalam dua pertandingan sulit bagi kami, jadi kami merasa sangat senang karena kami benar-benar dapat mengandalkan dua penjaga gawang dan mereka dapat menghasilkan clean sheet,” lanjutnya.

“Mereka mendapatkan kepercayaan kami tetapi situasinya secara umum tidak berubah sehingga Edou akan berada di bawah mistar gawang besok.”